Dan keduanya pun berada di batas hati..
Dua jalan berbeda sudah terbentang di depan mata..
Rasa perih tak tertahankan lagi..
Mereka pernah saling mencintai..
Berbagi kisah, satukan hati..
Menjalin banyak cerita manis..
Dan sesaat lagi..
Kisah itu harus diakhiri..
Sudah banyak air mata sedih dan bahagia
Yang tertumpah sepanjang jalan mereka..
Panggung saksi dua jemari yang bertaut pun berduka kini..
Tak ada yang dapat menahan mereka..
Karena langkah mereka sudah tak bisa selaras lagi..
“Aku akan tetap sayang padamu.” Begitu janjinya.
“Aku juga.” Begitu jawab perempuan bermata bulat itu.
“Aku masih akan menelfonmu. Selalu ingat setiap ulang tahunmu.. ” Lagi janjinya.
“Aku yakin kamu akan begitu.” Jawab perempuan itu lagi, terisak…
“Aku akan menjadi teman terbaikmu.” Kata pria itu.
Dan perempuan itu mengangguk.
Air matanya mengalir, disertai oleh genggaman jemari yang hampir terlepas.
“Terima kasih, pernah memberi warna yang indah dalam hidupku.” Bisik pria itu lagi.
Airmata mengalir semakin deras.
Bening seperti kristal, menggenangi wajah cantiknya.
Sampai kapanpun, tak akan lupa..
Tak pernah akan lupa..
Lalu mereka kehabisan kata-kata …
Sunyi penuhi hati..
Tinggalkan asa …
Tanggalkan rasa
Berharap memutar kembali waktu..
Dimana segalanya tak pernah ada..
Berharap semua terhapus..
Dan terlupakan..
Ditulis dari hati, oleh : Erica Mascalova
Jakarta, 10 Juli 2010: 23.45PM